Aku mulai tidak suka dengan diri ku sendiri.
angkuh, sombong, dan tidak tau diri.

Ingin aku pergi meninggalkan kenyataan dan tidak mau kembali.
tapi mana bisa begitu ?
akhirnya aku kembali lagi.. lagi.. dan lagi..

Sebenarnya yang bodoh itu aku apa kamu ?
ini hanya permainan emosi, tarik-ulur, datang lalu pergi.

Lelah, tentu sangat lelah..
menentang badai yang datang dari diri sendiri.
tapi apa tidak bisa kamu mencoba untuk menenggelamkan ingatan itu semua ?
dan memulai terbang dengan diri yang baru.. dengan bunga yang baru ?

Bukan aku ingin menggurui.. bukan aku lebih tahu..
aku hanya sudah lelah dan tidak ingin lagi melangkah.
lelah ku lebih kepada aku sendiri, bukan kamu.. jadi jangan berpikir seperti itu.

Demi aku atau kamu itu sama saja.
dan aku merasa ini memang sudah dekat dengan akhirnya.

Aku dan kamu tak ubahnya tangan kanan dan kiri, pas dan melengkapi.
Segala rasa yang ku ingkari tidak lebih karena aku manusia munafik pada umumnya. 
Bukan maksud ku untuk memperbudak mu dengan segala hasrat yang mengikat, tapi begitulah.. hati memang tidak bisa dimengerti. 


Takdir ini ingin ku maki dan ku bentak karena membuat mu menemukan ku. 
Takdir ini pula yang membuat mu tidak pernah bisa sedetik pun menoleh ke kanan maupun kiri. 
Takdir ini membuat kita tidak bisa bergerak.. aku dan kamu..


Terserah apa yang ada dalam benak mu, tapi jujur kata hati ku ingin takdir ini membawa ku pada mu. 
Ingin yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Ingin agar semuanya hanyalah bohong saja.. 


tapi aku dan kamu selalu kalah, ya kenyataan mengalahkan kita.